Showing posts with label Satuan. Show all posts
Showing posts with label Satuan. Show all posts

Sunday, June 23, 2013

Satuan Debit

10:57 AM By Unknown , 1 comment

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Satuan Debit. Debit adalah ukuran volume suatu zat yang dipindahkan dalam waktu tertentu. Misalnya, air yang mengalir melalui pipa dengan debit 10 liter/detik, artinya volume air yang mengalir tiap detik adalah 10 liter. Satuan debit yang sering digunakan adalah m³/detik, cm³/detik, liter(dm³ )/menit, m³/jam, dan mm³/detik. Selain dari satuan-satuan kubik tersebut, satuan  debit yang lain, yaitu cc/jam, cc/ menit, dan cc/detik.  

Untuk memahami hubungan antar satuan debit diperlukan kemampuan memahami
hubungan antar satuan volume dan hubungan antar satuan waktu.
  • Satuan volume : 1 m³ = 1.000 cm³, 1.000.000 dm³ dst.
  • Satuan Waktu : 1 jam = 60 menit = 3.600 detik
  • (1/jam) = (1/60 menit) = (1/3.600 detik)
  • (1/menit) = (1/60 detik) = (60/jam)
  • (1/detik) = (60/menit) = (3.600/jam)
Satuan waktu pada debit merupakan pembagi dari satuan volume.  
Perhatikan debit seperti pada  tabel di bawah ini :
Debit
Volume
Waktu
m³/menit
l/menit
l/detik
cc/menit
cc/detik
10 cc
5 detik
0,00012
0,12
0,002
120
2
300 cc
2 menit
0,00015 
0,15
0,0025
150 
2,5
360 l
2 jam
0,003
3
0,05 
3.000
50
30 l
2 menit
0,015
15
0,25 
15.000
250
3,6 m³
10 jam
0,36
360
6
360.000
6.000
Soal latihan :
  • 3m³/detik = ____ liter/det
  • 18 m³/menit = ____ liter/det
  • 108 m³/jam = ____ liter/det
  • 3,6 m³/jam = ____ cm³/det
  • 50,5 m³/det = ____ m³/jam
  • 0,2 liter/det = ____ cm³/det
  • 1,8 liter/menit = ____ cm³/det
  • 216 dm/det = ____ liter/jam
  • 0,25 liter/detik____liter/jam
  • 1 cm³/detik____liter/jam
Pembahasan :
  • 3 m³/detik = m³ -->liter = turun 1 satuan x 1.000 = (3 x 1.000)m³/detik= 3.000 m³/detik;
  • 18 m³/menit = m³ -->liter = turun 1 satuan x 1.000, menit--> detik = x 60 = (18 x 1.000)/60 = 18.000/60 = 300 liter/detik;
  • 108 m³/jam = m³ -->liter = turun 1 satuan x 1.000, jam -->detik = x 3.600 = (108 x 1.000)/3.600 = 108.000/3.600 = 30 liter/detik;
  • 3,6 m³/jam = m³ -->cm³ = turun 2 satuan x 1.000.000, jam -->detik - x 3,600 = (3,6 x 1.000.000)/3.600 = 3.600.000/3.600= 1.000 cm³/detik;
  • 50,5 m³/det = m³ -->m³ = tetap; detik --> jam = x 3.600 = 50,5 x 3.600 = 181.800 m³/jam;
  • 0,2 liter/det = liter -->cm³ = turun 1 satuan x 1.000, detik -->detik, tetap =(0,2 x 1.000)/detik = 200 cm³/detik;
  • 1,8 liter/menit = menit-->detik = x 60 = 1,8 x 60 = 108 cm³/det;
  • 216 dm³/jam = dm³ -->cm³= turun 1 satuan x 1.000, jam -->detik =3.600 = (216 x 1.000) /3.600 = 216.000 /3.600 = 60 cm³/det;
  • 0,25 liter/det = detik -->jam x 3.600 = 0,25 x  3.600 = 900 liter/jam;
  • 1 cm³/det = cm³ -->liter naik 1 satuan : 1.000, detik --> jam = x 3.600 = 0,001 x 3.600 = 3,6 liter/jam
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Ditulis oleh: Tugino Thok Math for Fun Updated at : 10:57 AM

Saturday, June 22, 2013

Sudut Jarum Jam

10:19 AM By Unknown , No comments

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Sudut Jarum Jam.Sudut antara 2 jarum jam artinya sudut terkecil yang dibentuk oleh 2 jarum jam saat jarum tersebut menunjukkan suatu waktu tertentu. Perhatikan gambar di bawah ini. Jarum pendek pada jam (menunjukkan jam) berputar satu putaran penuh selama 12 jam, dengan sudut putar yang dilewati besarnya 360°.  


Jarum pendek semula menunjuk angka 12. Kemudian bergerak ke kanan melewati angka 1,
2, 3, dan seterusnya sampai kembali lagi menunjuk angka 12. Ini berarti jarum pendek telah berputar satu putaran penuh. Pada jam terdapat 12 angka. Angka yang satu dengan yang lain berjarak sama. Besar sudut satu putaran sama dengan 360°. Oleh karena itu, besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam pada setiap jarak dua angka adalah sama, yaitu 360° : 12 = 30°.


Jarum panjang (menunjukkan menit) berputar satu putaran penuh selama 60 menit, sehingga selama 1 menit jarum panjang sudut putarnya adalah 360 : 60 = 6°.

Contoh : 
Tentukan sudut terkecil yang dibentuk oleh dua jarum pada pukul 05.30.

Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Besar Sudut Jarum Jam
Pukul
01.15
02.15
03.15
04.15
05.15
06.15
07.15
J. Pendek
37,5°
67,5°
97,5°
127,5°
157,5°
187,5°
217,5°
J. Panjang
90°
90°
90°
90°
90°
90°
90°
Sudut
52,5°
22,5°
7,5°
37,5°
67,5°
97,5°
127,5
Besar Sudut Jarum Jam
Pukul
01.30
02.30
03.30
04.30
05.30
06.30
07.30
J. Pendek
45°
75°
105°
135°
165°
195°
225°
J. Panjang
180°
180°
180°
180°
180°
180
180°
Sudut
135°
105°
75°
45°
15°
15°
45
Besar Sudut Jarum Jam
Pukul
01.45
02.45
03.45
04.45
05.45
06.45
07.45
J. Pendek
52,5°
82,5°
112,5°
142,5°
172,5°
202,5°
232,5°
J. Panjang
270°
270°
270°
270°
270°
270°
270°
Sudut
142,5°
172,5°
157,5°
127,5°
97,5°
67,5°
37,5
Catatan : Untuk hasil sudut diatas 180°, misal pukul 01.45 cara menghitungnya adalah 360 -(sudut terbesar - sudut terkecil). Hal ini karena ditanyakan adalah sudut terkecil.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Ditulis oleh: Tugino Thok Math for Fun Updated at : 10:19 AM

Friday, June 21, 2013

Pengukuran Sudut

6:47 AM By Unknown , 2 comments

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Pengukuran Sudut. Sudut adalah suatu besaran yang dibangun oleh sinar yang diputar dengan pusat perputaran suatu titik tertentu dari suatu posisi awal ke suatu posisi terminal. Kedua sinar dinamakan kaki sudut dan pusat perputaran atau titik pertemuan kedua sinar dinamakan titik sudut. Daerah bidang yang dibatasi oleh kaki-kaki sudut dinamakan daerah sudut.

Sudut terdiri dari beberapa jenis, antara lain sudut 0 derajat, sudut lancip, sudut siku-siku, dan sudut tumpul
  1. Sudut 0 derajat, Sudut 0°,  jika kaki-kakinya berimpit dengan jarak putar 0°.
  2. Sudut lancip, Sudut lancip adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran yang kurang dari seperempat lingkaran tetapi tidak sama dengan nol, sehingga besar sudut lancip berkisar 0° dan 90°.
  3. Sudut siku, Sudut siku-siku adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran sebesar seperempat lingkaran, sehingga besar sudut siku-siku adalah 90°.
  4. Sudut lurus, Sudut lurus adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran sebesar setengah lingkaran, sehingga sudut lurus besarnya 180°.
  5. Sudut tumpul, Sudut tumpul adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran diantara seperempat lingkaran dan setengah lingkaran, sehingga sudut tumpul besarnya berkisar antara 90° dan 180°.
  6. Sudut refleks,Sudut refleks adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran di antara setengah lingkaran dan satu lingkaran, sehingga sudut refleks besarnya berkisar antara 180° dan 360°.
  7. Sudut 360°Sudut 360°, jika kaki-kakinya kembali berimpit setelah jarak putarnya satu putaran penuh.
Pengukuran besar sudut dapat dilakukan melalui pengukuran susut dengan satuan tidak baku dan pengukuran susdut dengan satuan baku,
a. Mengukur Sudut dengan Satuan Tidak Baku
Besar sudut dapat diukur dengan menggunakan alat ukur tidak baku yaitu sudut yang ukurannya lebih kecil. Cara mengukur besar sudut menggunakan satuan tidak baku adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan sudut besar (sudut yang akan diukur besarnya) dan beberapa sudut kecil yang kongruen (ukurannya sama besar)
  2. Himpitkan titik sudut besar (sudut yang akan diukur besarnya) dengan titik sudut kecil pertama (sudut yang digunakan sebagai satuan tidak baku) dengan salah satu kaki kedua sudut itu dihimpitkan.
  3. Ulangi langkah tersebut dengan cara menghimpitkan titik sudut besar dengan titik sudut kecil kedua dengan salah satu kaki sudut kecil kedua dihimpitkan dengan kaki sudut kecil pertama.
  4. Ulangi langkah tersebut hingga sudut tertutup sepenuhnya oleh sudut kecil.
  5. Besar sudut besar ditunjukkan oleh banyaknya sudut kecil yang menutup sudut besar.
b. Mengukur sudut dengan busur derajat
Besar sudut dapat diukur dengan menggunakan alat ukur baku yaitu busur derajat. Cara mengukur besar sudut menggunakan busur derajat adalah sebagai berikut.
  • Letakkan titik pusat busur derajat pada titik sudut yang akan diukur.
  • Garis penunjuk O pada busur derajat diimpitkan pada salah satu kaki sudut.
  • Besar sudut dapat dibaca pada skala yang ditunjukkan busur derajat.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar tersebut diperoleh:
AOB = 30°
COD = 60°
AOC = 180°
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Ditulis oleh: Tugino Thok Math for Fun Updated at : 6:47 AM

Thursday, June 20, 2013

Pengukuran Suhu

12:05 PM By Unknown No comments

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Pengukuran Suhu. Suhu suatu benda ialah ukuran tingkat panas benda tersebut. Satuan untuk mengukur suhu disebut derajat dengan alat yang digunakan untuk mengukur yaitu termometer. Satuan derajat temperatur suhu adalah dengan lambang derajat, yaitu pangkat nol setelah angka suhu dan diikuti dengan jenis standarnya. Misalnya C untuk celcius, R untuk reamur dan F untuk fahrenheit. Namun untuk Kelvin tidak membutuhkan pangkat nol setelah angka satuan suhu. 

Beberapa ilmuwan telah menentukan titik acuan dalam termometer. Skala yang mereka tentukan menjadi dasar penentuan skala suhu, antara lain:
  1. Anders Celcius (1701 — 1744). la membuat termometer dengan titik beku air pada
    skala O dan titik didih air pada skala 100. Termorneter buatannya dikenal sebagai termometer Celcius dengan satuan suhu dalarn dcrajat Celcius (°C). Jadi, termometer celsius mcmpunyai titik bawah 0° C dan titik atasnya 100° C.
  2. Gabriel Daniel Fahrenheit (1686— 1736). Ia menetapkan titik beku air pada skala 32° sebagai titik acuan bawah dan titik didih air pada skala 212° sebagai titik acuan atas. Termometer hasil rancangannya disebut termometer Fahrenheit dengan satuan suhu derajat Fahrenheit (°F).
  3. Antoine Ferchault de Reamur (1683 — 1757). Termometer rancangannya disebut sebagai termometer Reamur dengan titik acuan bawah 0° R dan titik acuan atas 80° R.
Dari ketiga macam ukuran suhu yaitu Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Hubungan dari ketiganya adalah sebagai berikut.
  • Titik didih dalam Celcius adalah 100°C dan titik beku air dalam Celcius adalah 0°C.
  • Titik didih dalam Reamur adalah 80°R dan titik beku air dalam Reamur adalah 0°R.
  • Titik didih air dalam Fahrenheit adalah 212°F dan beku air dalam Fahrenheit adalah 32°F.
Sehingga didapat perbandingan sebagai berikut.
C : R : F = 100 : 80 : (212 – 32) = 100 : 80 : 180 atau 5 : 4 : 9
C : R : F = 5 : 4 : 9
Soal latihan :
Seorang pekerja pembuat jalan memanaskan aspal mencapai suhu 482°F.
Berapa derajat suhu tersebut dalam C dan R ?

Penyelesaian.
Atau mungkin lebih mudah menggunalan cara berikut :
  1. Rumus merubah celcius ke rheamur = Celcius x 0,8
  2. Rumus merubah reamur ke celcius = Rheamur x 1,25
  3. Rumus merubah celcius ke fahrenheit = (Celcius x 1,8) + 32
  4. Rumus merubah fahrenheit ke celcius = (Fahrenheit - 32) / 1,8
  5. Rumus merubah rheamur ke farenheit = (Rheamur x 2,25) + 32
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Ditulis oleh: Tugino Thok Math for Fun Updated at : 12:05 PM

Monday, June 17, 2013

Satuan Kuantitas

5:42 AM By Unknown 1 comment

Satuan kuantitas. Kuantitas adalah banyaknya benda atau barang. Kata-kata lusin, kodi, rim, dan gros sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Satuan-satuan tersebut digunakan untuk menunjukkan jumlah suatu barang tertentu. Lusin biasanya digunakan untuk menunjukkan jumlah alat-alat rumah tangga seperti piring, sendok, gelas, dan lain-lain. Satuan di atas lusin adalah gros. Kodi digunakan untuk menentukan jumlah barang seperti kain atau pakaian. Di beberapa daerah kodi juga digunakan untuk menentukan jumlah tusuk sate. Satuan kuantitas rim umumnya digunakan untuk menyatakan banyaknya lembar kertas. Hubungan satuan kuantitas tersebut digambarkan sebagai berikut.
  • 1 lusin = 12 buah 
  • 1 kodi = 20 helai/lembar
  • 1 gros = 144 buah 
  • 1 rim = 500 lembar
  • 1 gros = 12 lusin
Contoh soal satuan kuantitas
1.  2 lusin + 3 lusin = ...... buah
2.  1 rim  – 5 kodi = ...... lembar
3.  3 gros + 4 lusin   = ...... buah
4.  2 rim  - 5 kodi  = ...... lembar
5.  2 lusin + 3 gros  - 2 kodi = ...... 
6.  6 kodi + 3 lusin - 1 gros  = ......
7.  4 rim  - 5 kodi  + 2 gros = ...... 
8.  15 lusin – 1 gros + 9 buah  = ...... buah
9.  7 kodi + 9 kodi - 2 gros  = ...... 
10.  8 rim – 2 gros + 3 lusin = ...... 

Ditulis oleh: Tugino Thok Math for Fun Updated at : 5:42 AM

Satuan Waktu

4:44 AM By Unknown No comments

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Satuan Waktu. Satuan waktu sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Detik, menit, jam, hari, minggu, dan seterusnya merupakan contoh satuan waktu yang sering kita dengar. Hubungan antar satuan waktu tersebut berbeda-beda, secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 1 Milenium = 10 abad = 100 dekade = 1.000 tahun
  • 1 abad = 10 dekade/dasawarsa = 10 tahun
  • 1 tahun = 12 bulan = 52 minggu = 365/366 hari 
  • 1 bulan = 4 minggu = 30 hari 
  • 1 hari = 24 jam = 1.440 menit
  • 1 jam = 60 menit = 3.600 detik


Untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa pengertian satuan waktu seperti abad, dekade, windu, tahun, dan bulan
1. Abad
Abad adalah sebutan untuk jangka waktu seratus tahun. Satu abad bersamaan dengan sepuluh dekade. Abad ini, abad ke-21, bermula pada tahun 2001 hingga tahun 2100.
2. Dekade atau Dasawarsa
Dasawarsa atau dekade adalah unit waktu yang terdiri dari 10 tahun. Umumnya, satu dasawarsa dimulai pada tahun yang berakhir dengan angka 0, dan berakhir pada tahun yang berakhir dengan angka 9. Contoh: dasawarsa 80-an, dimulai dari tahun 1980 sampai 1989.
3. Windu
Windu adalah istilah untuk selang waktu selama 8 tahun. Menurut Penanggalan Jawa, yang dirombak dan disempurnakan oleh Sultan Agung, raja Kesultanan Mataram, satu windu terdiri dari delapan tahun dengan nama-tahun: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir.  
4. Tahun
a. Tahun Syamsiah atau Tahun Matahari
Kalender syamsiah atau kalender surya adalah sistem penanggalan yang didasarkan atas revolusi bumi mengelilingi matahari.  Satu tahun biasa dibagi menjadi bulan dan hari. Planet bumi mengitari Matahari dalam waktu satu tahun. Satu tahun terdiri dari 365,25 hari. Setiap 4 tahun sekali jumlah hari dalam satu tahunya 366 hari (tahun kabisat)
b. Tahun Kamariah atau Tahun Bulan
Kalender qamariyah, kalender candra atau kalender bulan adalah sistem penanggalan yang didasarkan atas perhitungan fase bulan. Setiap hari dalam penanggalan ini menandakan satu lokasi bulan dalam berevolusi terhadap bumi.
Satu dari sedikit kalender yang murni mendasarkan perhitungannya pada fase bulan adalah kalender Hijriyah dan kalender Jawa Islam. Bila jumlah hari dalam kalender solar atau lunisolar berkisar antara 354 hari sampai 384 hari pertahunnya, maka dalam kalender lunar, jumlah hari pertahunnya tetap 354 hari.
5. Bulan
Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender, yang diperkirakan sama lamanya dengan periode alam yang berhubungan dengan pergerakan bulan. Konsep tradisional ini berawal dengan putaran fase bulan; bulan tersebut adalah bulan sinodik dan lamanya 29,53 hari.  
6. Hari
Hari adalah sebuah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi pada porosnya sendiri. Satu hari terdiri dari siang dan malam. Meskipun hari tidak termasuk unit Standar Internasional (SI) tetapi tetap diterima untuk kegunaan yang berhubungan dengan SI.  
Soal latihan hubungan antar satuan waktu :
  • 3 menit = . . . . detik 
  • 2 windu = . . . . bulan 
  • 5 jam + 20 menit = . . . . menit 
  • 2 dasawarsa + 3 windu = . . . . tahun 
Pembahasan :
  • Jawab: 1 menit = 60 detik 3 menit = 3 × 60 detik = 180 detik Jadi, 3 menit = 180 detik.
  • Jawab: 1 windu = 8 tahun 2 windu = 2 × 8 tahun = 16 tahun 1 tahun = 12 bulan 16 tahun = 16 × 12 bulan = 192 bulan Jadi, 2 windu = 192 bulan
  • Jawab: 5 jam = 5 × 60 menit = 300 menit 5 jam + 20 menit = 300 menit + 20 menit = 320 menit Jadi, 5 jam + 20 menit = 320 menit.
  • Jawab: 2 dasawarsa = 2 × 10 tahun = 20 tahun 3 windu = 3 × 8 tahun = 24 tahun + 2 dasawarsa + 3 windu = 48 tahun Jadi, 2 dasawarsa + 3 windu = 48 tahun
Soal cerita
  • Andi belajar matematika selama 3/4 jam, dan belajar IPS selama 35 menit. Andi belajar selama....menit.
  • Di tahun 2007, usia Marbun 1 4 usia ayahnya. Jika ayah Marbun lahir tahun 1971, tahun berapakah Marbun lahir? 
Pembahasan :
  • Andi belajar matematika selama 3/4 x 60 menit = 45 menit, IPS 35 menit. Andi belajar selama 45 menit + 35 menit = 80 menit.
  • Penyelesaian: Ayah Marbun lahir tahun 1971, maka pada tahun 2007 usia beliau adalah 2007 – 1971 = 36 tahun. Usia Marbun = 1 4 × usia ayah = 1 4 × 36 tahun = 9 tahun Tahun kelahiran Marbun = 2007 – 9 = 1998 Jadi, Marbun lahir tahun 1998
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Ditulis oleh: Tugino Thok Math for Fun Updated at : 4:44 AM

Sunday, June 16, 2013

Satuan Volume

3:06 AM By Unknown No comments

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Satuan Volume. Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa benda yang beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Benda yang beraturan misalnya kubus, balok, silinder, limas, kerucut, dan bola. Benda yang tidak beraturan misalnya batu yang ditemukan di jalan. Volume digunakan untuk menentukan massa jenis suatu benda. Sebuah kubus mempunyai panjang rusuk 1 cm  volumenya 1 cm³ dan kubusyang panjang rusuknya 2 cm mempunyai volume 8 cm³. Volume kubus yang  mempunyai panjang rusuk 1 cm adalah 1 x 1 x 1 cm³ dan volume kubus yang mempunyai rusuk  2 cm adalah 2 x 2 x 2 cm³


Hubungan antar satuan volume dapat digambarkan sebagai berikut :
  1. Naik satu satuan panjang (satu tangga ) dikalikan 1.000;
  2. Turun satu satuan (satu tangga) dibagi 1.000.
Sehingga diperoleh hubungan antar satuan volume sebagai berikut :
    • 1km³ = 1.000 hm³ = 1.000.000 dam³ = 1.000.000.000 m³ = 1.000.000.000.000 dm³ = 1.000.000.000.000.000 cm³ = 1.000.000.000.000.000.000 mm³
    Satuan lain yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah liter. Liter adalah unit pengukur volume. Liter bukan salah satu dari unit SI, namun disenaraikan sebagai salah satu dari "unit di luar SI yang diterima penggunaanya dengan SI".Unit SI untuk volume adalah meter kubik (m³). 

    Hubungan antar satuan liter dapat digambarkan sebagai berikut :
    1. Naik satu satuan panjang (satu tangga ) dikalikan 10;
    2. Turun satu satuan (satu tangga) dibagi 10.
    Hubungan antar satuan liter adalah sebagai berikut
    kl
    hl
    dal
    l
    dl
    cl
    ml
    1 kl
    1
    10
    100
    1000 
    10.000 
    100.000
    1.000.000
    1 hl
    0,1
    1
    10
    100
    1.000
    10.000
    100.000
    1 dal
    0,01
    0,1
    1
    10
    100
    1.000
    10.000
    l
    0,001
    0,01
    0,1
    1
    10
    100
    1.000
    1 dl
    0,0001
    0,001
    0,01
    0,1
    1
    10
    100
    1 cl
    0,00001
    0,0001
    0,001
    0,01
    0,1
    1
    10
    1 ml 
    0,000001
    0,00001
    0,0001
    0,001
    0,01
    0,1
    1
    الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

    Ditulis oleh: Tugino Thok Math for Fun Updated at : 3:06 AM